Router 


http://10.13.14.27/ad-RvO0GyCT/QJ3t3h/login.html?wlanacip=10.13.14.27&wlanacname=00505698A2DC&wlanuserip=224.115.57.62&vslanusermac=346f2491f055&vslanessid=JAKWIFI&ssid=JAKWIFI&vslanuserip=10.44.137.36&vslanurl=http%3A%2F%2Fwww.gstatic.com&c=1&apmac=e8c74f1d76a0&vslanacmac=00505698a2dc&pubacip=10.13.14.27


▪ Router merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke
jaringan lainnya.
▪ Proses pengiriman data tersebut dinamakan dengan routing.
▪ Router disebut sebagai perangkat jaringan yang cerdas karena selain memiliki CPU dan memory juga mampu menentukan jalur mana yang harus paket data lewati untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer yang berbeda.

KONSEP ROUTING
▪ Proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket.
▪ Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
▪ Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Router Memilih Jalur Terbaik
▪ Router menggunakan protokol routing statis dan dinamis untuk melakukan remote dan membangun tabel routing mereka.
▪ Router menggunakan tabel routing untuk menentukan jalur terbaik untuk mengirim paket.

ROUTING
▪ Dengan proses routing ini, paket data bisa keluar serta masuk ke jaringan lainnya dengan bebas namun masih dalam aturan yang sudah ditetapkan.
▪ Routing ini dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Routing statis
2. Routing dinamis

ROUTING STATIS
▪ Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang
dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi.
▪ Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.
▪ Routing statis merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.
▪ Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis.

KELEBIHAN ROUTING STATIS
1. Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
2. Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
3. Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
4. Routing statis lebih aman
5. Administrator bebas menentukan jalur jaringan

KEKURANGAN ROUTING STATIS
1. Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
2. Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
3. Konfigurasi lebih rumit apalagi jika banyak komputer yang terhubung
4. Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
5. Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti

ROUTING DINAMIS
▪ Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel
routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.
▪ Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.
▪ Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara manual.
▪ Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router.
▪ Routing dinamis mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk meneruskan paket dari satu network menuju network lainnya.
▪ Administrator tidak bisa menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah secara otomatis berjalan.
▪ Pengisian dan pemeliharaan pada routing table dilakukan secara otomatis sehingga antar router satu
dengan lainnya saling bertukar informasi untuk mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.
▪ Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu ketahui:
1. RIP (Routing Information Protocol)
2. IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
3. OSPF (Open Shortest Path First)
4. BGP (Border Gateway Protocol)

RIP (Routing Information Protocol)
▪ Jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas.
▪ RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector.
▪ Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988.
▪ RIP juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan.
▪ Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
▪ IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
▪ Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load.
▪ IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.

OSPF (Open Shortest Path First)
▪ OSPF merupakan protokol routing link state dan digunakan untuk menghubungkan router-router yang berada dalam satu Autonomous System (AS) sehingga protokol routing ini termasuk juga kedalam kategori Interior Gateway Protocol (IGP).

Border Gateway Protocol (BGP)
▪ Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol.
▪ Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum.
▪ BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP).

KELEBIHAN ROUTING DINAMIS
1. Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
2. Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
3. Jika ada jalur yang rusak tetap aman
4. Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem

KEKURANGAN ROUTING DINAMIS
1. Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
2. Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
3. Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down



Komentar

Postingan populer dari blog ini